Selama ini rasa takut kita terima sebagai sesuatu yang mutlak, tak terhindarkan. Psikologi modern bahkan menegaskan rasa takut sebagai sumber energi untuk fight or flight, melawan atau melarikan diri. Ketika kita menghadapi bahaya, rasa takut secara spontan mendorong kita untuk melawan atau melarikan diri. Rasa takut atau FEAR sebenarnya adalah False Emotion Appearing Real. Emosi Palsu yang Terkesan Nyata. Sebagai mahkluk yang lebih mulia daripada binatang, kita dapat mengelola rasa takut kita untuk mencapai puncak evolusi diri kita.”
– Anand Krishna
Pada hari Jumat-Minggu (27-29/09/2019) bertempat di One Earth Retreat (www.oneearthretreat. com) kembali digelar sebuah Program Fear Management. Sebuah program yang lahir dari sebuah kebutuhan mendesak melihat kondisi saat ini yang penuh dengan segala hal yang hanya bisa menakut-nakuti masyarakat.
” Melarikan diri atau melawan adalah reaksi yang biasa. Menghadapi adalah sebuah respons yang tidak biasa. Menghadapi rasa takut — dalam hal ini “takut mati” — berarti “menerima” kematian sebagai kematian. Penerimaan seperti itu menuntut Kesadaran. Penerimaan seperti itu tidak datang begitu saja.”
Demikian yang diungkapkan Bapak Anand Krishna dalam Fear Management ( www.booksindonesia.com) yang menjadi buku pegangan selama program berlangsung selama 3 hari 2 malam.
Diikuti sekitar 20 peserta dari berbagai daerah antara lain Jakarta, Banten, Tangerang, Lampung, Karawang, Makasar dan Bogor. Para peserta diajak menghadapi rasa takut yang ada seperti takut tentang masa depan, takut mati, takut bangkrut dan lain sebagainya, selain dengan pengetahuan, Latihan AIM Yoga dan Meditasi NSE yang diberikan, rasa takut ditransformasik
Dipandu oleh fasilitator program yang telah mempunyai pengalaman selama kurang lebih 20 tahun maka banyak peserta yang merasa sangat terbantu dengan berbagai rasa takut yang dibawa dalam kehidupan sebelum mengikuti program ini.
Seperti yang diungkapkan oleh Pak Andi Agung yang berprofesi sebagai pengacara dari Makassar,
” Retreat Fear Management ini pencerahan bagi saya. Saya menjadi lebih percaya diri menghadapi keadaan yang ada di luar. Terima kasih tak terhingga kepada Guruji, Ibu Dewi dengan kompetensi yang sangat mantap menguasai materi, Bu Norma yang sangat perhatian, Pak Selamet yang sangat bijak. Sebuah program yang mencerahkan dan mengubah pandangan saya menghadapi kehidupan ini. Sebuah kehidupan yang sangat berbeda dari dunia profesi saya. Terima kasih atas semua gabungan kebaikan yang membuat saya tercerahkan, dan tak mampu membalas kebaikan yang ada.”
Lain lagi komentar Ridwan Djuhari, seorang karyawan Swasta setelah mengikuti program ini,
” Saya menjadi lebih tenang ketika menghadapi karyawan, emosi menjadi lebih stabil. Sungguh bermanfaat sekali program Fear Management ini. Disamping itu saya bisa belajar untuk mengkonsumsi makanan vegetarian. Walaupun terlihat sederhana namun masakan vegetarian di sini enak sekali.”
Ada juga Pak Michael Chan, seorang pengusaha yang berumur 72 th dari Banten, yang mengungkapkan pengalamannya setelah mengikuti program,
” Terimakasih atas segala perhatian dan kebaikan Bapak & Ibu yang mengesankan selama kami mengikuti retreat dengan hasil yang memuaskan. Menjadi kenangan manis dan indah. Kami menjadi Manusia Baru.”
Dalam penjelasannya dihadapan para peserta program Bapak Anand Krishna mengatakan,
“ Tujuan dari pertemuan dalam program ini adalah untuk menciptakan memori kolektif, memori bersama, sebuah ingatan bersama bahwasanya rasa takut itu bukanlah sebuah hal yang baru. Rasa takut itu merupakan modal awal kita ketika kita lahir ke dunia ini. Ketika terputus dari kenyamanan selama 9 bulan dalam kandungan ibu yang begitu tenang dan rileks, kita dipaksa keluar melihat dunia lagi. Dunia yang penuh dengan dualitas. Suka duka. Kaya miskin. Susah senang. Dan kematian bukanlah akhir dari kehidupan. Namun sebuah kepastian bahwa yang lahir akan mati. Energi rasa takut ini yang mesti diolah, membuang residu yang ada sehingga dapat digunakan untuk hal yang positif, kreatif dan produktif.”
Demikian dengan memiliki cara pandang yang berbeda berkat pengetahuan, pemahaman disertai latihan yang ada diharapkan para peserta menjadi responsif, siap menghadapi rasa takut yang tercipta dengan penuh rasa tanggung jawab dan bisa menjadi Manusia Baru yang siap menghadapi tantangan dengan percaya diri.
Rahayu….
Bukit Pelangi, 30 September 2019