
Nama saya Nuradi (45th) tinggal di Tangerang. Saya tinggal di Tangerang masuk tahun ke-3, dimana sebelumnya saya tinggal di sebuah kota kecil yang bernama Belitang terletak di propinsi Sumatera Selatan. Memang saya lahir, besar dan wiraswasta disana, sedangkan istri saya dari Tangerang.

Sehari-harinya saya mengelola kios sembako yang terletak di pasar Belitang dari mulai pagi sampai sore hari. Malam harinya waktu dipakai untuk bersama keluarga.
Setelah sholat Isya dan makan malam, tidak banyak kegiatan yang kami lakukan selain nonton televisi. Sekitar jam 9 malam kami pun sudah tidur dan bangun esok pagi jam 4 subuh. Demikianlah kegiatan kami sekeluarga dari hari ke hari.
Stress Pun Mulai Mengusik Kehidupan
Pada tahun 2010 kami sekeluarga pindah ke Tangerang. Saya dan istri mempunyai cita-cita untuk lebih berkembang dalam menjalankan usaha wiraswasta. Tangerang tampaknya lebih menjanjikan karena merupakan kota yang cukup besar dan dekat dengan Jakarta. Selain itu istri saya juga senang karena tinggal dekat dengan orang tua dan keluarga besarnya. Pindah dari kota kecil ke kota besar, wah bagi saya sungguh menggetarkan dan menggairahkan. Kota besar yang padat, ramai dan banyak orang. Jalan-jalan penuh dengan angkot dan sepeda motor. Rumah makan, apotik, minimarket bahkan pasar tradisional banyak yang buka 24 jam, luar biasaaa. Sangat berbeda dengan kota kecil saya.

Tanpa terasa kami sudah dua tahun tinggal di Tangerang. Awalnya berjalan cukup lancar dan baik. Tetapi lama kelamaan, saya mulai merasa tidak kerasan, tidak betah. Saya tidak punya kendaraan, kemana-mana naik angkutan umum yang kalau ditotal ongkos per bulan lumayan mahal bagi saya. Belum lagi macet dan panas bikin saya sakit kepala. Tinggal di kontrakan sering tidak kebagian air untuk mandi dan cuci. Tetangga sering stel musik dangdut sekencang-kencangnya tanpa mau tahu jam berapa. Belum lagi udara yang panas dan banyak nyamuk, ampunnn…
Pertengkaran dengan istri mulai sering terjadi, ada saja hal-hal yang menyulut amarah saya dan meledaklah kemarahan saya. Tanpa saya sadari saya menjadi orang yang emosional dan pemarah. Melihat tumpukan piring kotor di dapur, saya marah. Mendengar anak menangis, saya marah. Makanan belum siap dihidangkan, saya marah. Dan masih banyak hal yang mennyebabkan saya marah dan marah. Sehari-harinya yang ada hanya marah, marah dan marah.
Level Stress Yang Terus Meningkat Mempengaruhi Kesehatan

Kesehatan saya mulai menurun, mudah sakit dan pilek. Kepala sering sakit, maag sering sakit, susah buang air besar (sembelit). Badan mudah capek, letih lemah lesu. Kalau pagi hari saya pasti bersin-bersin, malah sering bersin-bersin dari pagi sampai sore non-stop. Otomatis saya tidak bisa kemana-mana hanya di kamar saja. Bahkan dada saya sering terasa nyeri dan sakit, nafas pun menjadi berat.
Setelah saya periksa ke dokter, kesimpulannya adalah saya mengidap tekanan darah tinggi (170/100 mmHg) dan alergi dingin & debu di hidung. Kadar kolesterol dan trigliserid juga di atas normal. Saya pun diberi obat-obatan dan disuruh istirahat sementara.
Untuk tekanan darah tinggi, saya sendiri heran karena saya jarang makan daging merah dan jeroan.
Walaupun setelah saya rajin minum obat, tekanan darah masih sering berkisar di 150/90 atau 140/90 mmHg. Kok susah banget turun dari itu? Alergi kok makin lama makin parah aja tuh, obat tidak banyak membantu, kalau obat dimakan alerginya reda tapi kemudian kumat lagi. Bolak balik ke dokter ya begitu-begitu saja.
Level Stress Harus Diturunkan

Di awal tahun 2013 saya baru sadar bahwa saya dalam kondisi stres berat. Saya sadar bahwa perangai saya berubah dan kesehatan saya menurun drastis karena stres yang saya alami selama tinggal di Tangerang dan menumpuk dari hari ke hari.
Mungkin stres itu terjadi karena perubahan lingkungan hidup yang saya alami, dari kota kecil yang tenang ke kota besar yang hiruk pikuk beserta polusi suara dan udaranya. Saya berpikir bahwa ini tidak boleh dibiarkan saja, secepatnya saya harus mencari solusi untuk mengatasi stres yang saya alami tersebut. Kondisi kesehatan saya makin lama makin menurun.
Untuk mencari informasi saat ini yang paling cepat jelas melalui internet. Saya search di internet solusi untuk mengatasi stres. Banyak artikel yang muncul dan saya baca serta pelajari satu persatu. Kemudian saya juga menemukan sebuah website Anand Ashram (http://www.anandashram.or.id) yang menawarkan program-program untuk mengatasi stres. Saya tertarik dan menelpon no telpon yang tertera.
Mulai Mengolah Stress Dengan Latihan Meditasi
Singkat cerita saya mengikuti “Program Ananda’s Neo Stress Management” selama 8 kali pertemuan (seminggu sekali). Setelah 3 minggu saya mengikuti program ini saya merasakan tingkat stres saya sudah jauh berkurang. Tekanan darah bila dicek sudah turun menjadi 130/80 mmHg, obat dokter masih tetap saya konsumsi karena hasilnya saya lihat makin membaik.
Alergi dingin pun juga sudah jauh berkurang, bersin-bersin masih ada sekali-kali tapi jarang. Saya semakin bersemangat untuk meneruskan program tersebut sampai minggu ke delapan.
B elajar Lebih Dalam Lagi Dengan Mengikti Retreat “Fear Management”
Pada pertemuan ke 7 di Anand Ashram, kami mendapat pemberitahuan bahwa ada “Program Fear Management” yang diadakan oleh Anand Ashram selama 3 hari di Ciawi, Bogor. Program ini merupakan retreat yang padat acaranya dari pagi sampai malam, dimana peserta dilatih untuk melepaskan ketakutan-ketakutan yang mengendap selama ini. Untuk keterangan mendetil dapat dibaca di website OneEarth Retreat (https://www.oneearthretreat.com).
Saya pun mendaftar dan ikut program ini, saya pikir kapan lagi punya kesempatan baik untuk ini. Kalau bukan sekarang mau kapan lagi?.
“Program Fear Management” benar-benar luar biasa dan manfaatnya langsung bisa saya rasakan saat itu juga. Selama 3 hari tinggal di Ciawi, Bogor yang udaranya dingin, tidak pernah sekalipun saya bersin-bersin apalagi kumat alergi dinginnya, aneh bin ajaib???
Tekanan Darah Stabil Tanpa Obat

Sesampai di rumah saya cek tekanan darah saya, hasilnya sungguh menakjubkan yaitu 110/70 mmHg. Padahal selama 3 hari saya sama sekali tidak mengkonsumsi obat dokter. Untuk itu saya akan konsultasi ke dokter.
Selain itu saya kalau buang air besar, sekarang menjadi lancar dan tuntas banget, perut menjadi plong, lega dan kempis. Nyaman sekali rasanya.
Sekarang saya sudah menyelesaikan “Program Ananda’s Neo Stress Management dan Fear Management”. Dalam 8 minggu begitu banyak perubahan yang baik di dalam diri saya terutama kesehatan saya. Hidup ini terasa ringan, ceria dan bahagia. Hubungan dengan istri kembali membaik bahkan serasa bagai pengantin baru hehehehe…. Hubungan dengan orang-orang sekitar juga menjadi lebih baik dan menyenangkan.
Hidup Sehat Hidup Penuh Nikmat
Ternyata jiwa yang sehat, raga yang sehat benar-benar merupakan kenikmatan yang tiada tara. Saya ucapkan terima kasih yang dalam kepada Anand Ashram atas program-program yang telah membantu saya dalam mengatasi stres dan kesehatan saya.
Sesuai dengan anjuran Mas Dian Martin, saya akan selalu mempraktekkan latihan-latihan yang telah saya dapatkan; karena saya sadar bahwa dalam kehidupan ini setiap hari pasti ada stres yang terjadi, tinggal bagaimana kita memanajemennya saja agar dampaknya tidak merugikan kita.
Alhamdulilah, terima kasih dan puji syukur ya Allah atas jalan yang Engkau tunjukkan ini kepadaku.
Tangerang, 02 Maret 2013
Oleh: Nuradi – Editor : Su Rahman – Photo : David Purba